BTN Syariah: Siap Menjadi Pemain Terbaik di Industri Perbankan Syariah
Pendahuluan
BTN Syariah, unit usaha syariah milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, telah menunjukkan kesiapan yang kuat untuk menuju spin-off menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Transformasi ini akan mendukung lanskap perbankan syariah nasional. Dengan kinerja positif yang terus konsisten, potensi pasar yang strategis, dan pengakuan dari berbagai pihak, BTN Syariah dipandang sebagai pemain terbaik di industri perbankan syariah di Indonesia.
Kinerja Positif BTN Syariah
BTN Syariah terus mencatat kinerja positif. Laba bersihnya menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) mencapai 67,66%. Pada akhir 2024, laba bersih BTN Syariah mencapai Rp872 miliar, meningkat dari Rp185 miliar pada tahun 2021.
Pembiayaan yang disalurkan oleh BTN Syariah juga mengalami pertumbuhan yang baik, dengan CAGR sebesar 16,8%. Pada Desember 2024, pembiayaan mencapai Rp43,9 triliun dari Rp27,5 triliun pada tahun 2021. Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN Syariah juga meningkat, mencapai Rp49,6 triliun dari Rp29,4 triliun pada tahun 2021.
Pendapat dari Ahli
Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat, menilai kehadiran pemain baru di industri perbankan syariah akan memberikan angin segar bagi sektor tersebut. Sutan menyatakan bahwa BTN Syariah telah menunjukkan kinerja positif dan memiliki potensi pasar yang besar.
Kinerja Positif di Tahun 2025
Pada kuartal I tahun 2025, laba bersih BTN Syariah mencapai Rp199 miliar, meningkat 21,1% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pembiayaan BTN Syariah juga tumbuh sehat, mencapai Rp46,3 triliun dengan pertumbuhan 18,2% yoy. DPK BTN Syariah juga meningkat menjadi Rp51,4 triliun, menunjukkan kepercayaan publik yang solid terhadap layanan syariah BTN.
Transformasi Menjadi Bank Umum Syariah
Sutan Emir Hidayat menyatakan bahwa spin-off BTN Syariah menjadi Bank Umum Syariah (BUS) bukan hanya pemisahan legalistik, tetapi juga transformasi strategis. BTN Syariah memiliki basis pembiayaan perumahan yang kuat dan dapat mendukung program perumahan nasional. Dengan pengembangan bisnis digitalnya, BTN Syariah juga siap memenuhi kebutuhan perbankan digital syariah di Indonesia.
Persiapan Menuju Spin-Off
Hingga saat ini, BTN Syariah masih menunggu restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melanjutkan proses spin-off menjadi BUS. Diharapkan, BTN Syariah dapat menjadi salah satu bank syariah terbesar di Indonesia dan bersaing dengan bank-bank lainnya.
Kesimpulan
BTN Syariah telah menunjukkan komitmen dan kinerja positif dalam mendukung transformasi industri perbankan syariah di Indonesia. Dengan potensi pasar yang besar, kinerja yang solid, dan dukungan dari berbagai pihak, BTN Syariah siap menjadi pemain terbaik di industri perbankan syariah.