Kualitas Air Sumur Gali vs Sumur Bor: Mana yang Lebih Baik?
Salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan ketika akan membeli atau menyerahterimakan rumah adalah ketersediaan air. Sumber air yang biasanya digunakan adalah sumur bor dan sumur gali. Meskipun keduanya mengandalkan air tanah, ternyata kualitas air yang dihasilkan bisa berbeda. Lalu, lebih baik mana antara air dari sumur bor atau sumur gali?
Perbedaan Sumur Gali dan Sumur Bor
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai kualitas air dari kedua jenis sumur tersebut, penting untuk mengetahui perbedaan antara sumur gali dan sumur bor. Sumur gali adalah konstruksi sumur yang digunakan untuk mengambil air tanah dengan kedalaman sekitar 7-10 meter dari permukaan tanah. Sementara itu, sumur bor adalah cara pengambilan air tanah dengan menancapkan pipa ke dalam tanah sampai kedalaman tertentu.
Studi Kualitas Air di Perumahan Griya Cahaya 2
Sebuah jurnal berjudul ‘Perbedaan Kualitas Air Sumur Gali dan Sumur Bor Perumahan Griya Cahaya 2 Gunung Sariak Kota Padang’ yang ditulis oleh Ildayat Doni Afrizal, Martoyo Askari, dan Totoh Andayono melakukan survei terhadap kualitas air dari 86 sumur yang berada di Perumahan Griya Cahaya 2. Di perumahan tersebut, blok A dan B menggunakan sumur gali, sementara blok C dan D menggunakan sumur bor.
Kualitas Air Sumur Gali
Hasil survei lapangan dan laboratorium menunjukkan bahwa kondisi air dari sumur gali di perumahan tersebut terlihat berminyak di permukaannya dan mengeluarkan noda merah yang disebut sebagai tinagan oleh warga sekitar. Kondisi ini membuat warga terpaksa mengambil air bersih di atas bukit dengan selang.
Setelah diuji laboratorium, diketahui bahwa air sumur gali mengandung bakteri e-coli dan koliform yang berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti sakit perut, diare, mual, dan muntah. Selain itu, kadar nitrit dalam air juga cukup tinggi, melebihi batas standar yang dianjurkan. Namun, air sumur gali tidak berbau dan berasa, serta memiliki pH dan kesadahan yang masih dalam batas standar.
Kualitas Air Sumur Bor
Di sisi lain, kualitas air dari sumur bor di perumahan tersebut tergolong lebih baik dan dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Meskipun demikian, tidak semua rumah mendapatkan air bersih, beberapa juga mengalami air keruh.
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa air sumur bor memiliki kualitas yang sedikit lebih baik daripada sumur gali, meskipun masih mengandung bakteri e-coli dan koliform dalam persentase yang cukup tinggi. Kadar nitrit dalam air sumur bor juga melebihi batas standar yang dianjurkan. Namun, seperti air sumur gali, air sumur bor tidak berbau dan berasa, serta memiliki pH dan kesadahan yang masih sesuai standar.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tersebut, disimpulkan bahwa kualitas air sumur gali yang buruk disebabkan oleh jarak yang terlalu dekat dengan tangki septik (septic tank). Hal ini memungkinkan rembesan air septik tank masuk ke dalam air sumur gali. Di sisi lain, sumur bor yang memiliki kedalaman lebih dari 10 meter tidak terlalu terdampak oleh rembesan air septik tank.
Jarak minimum antara sumur yang digunakan sebagai sumber air bersih dengan jamban sebaiknya minimal 12 meter, sesuai dengan rekomendasi dari buku Penyediaan Air Bersih karya Martoyo Askari.
Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk memahami perbedaan kualitas air dari sumur gali dan sumur bor sebelum menggunakan sumber air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Menjaga kualitas air sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan keluarga.