Pertumbuhan Pasar Properti di Bogor
Dinamika Pasar Properti di Bogor
Bogor, sebagai kota tetangga Jakarta, terus mengalami pertumbuhan yang pesat dalam sektor properti. Dalam buku yang ditulis oleh I Wayan Madik Kesuma, seorang pengusaha properti yang berasal dari Bali, dinamika pasar properti
di Bogor tergambar dengan jelas.
Kondisi Pasar Properti Bogor
Saat ini, populasi Bogor yang mencapai 6,7 juta jiwa telah menunjukkan kebutuhan yang tinggi akan hunian. Wayan Madik Kesuma, dengan kiprahnya dalam bisnis properti di Bogor, telah berhasil mengembangkan tiga proyek yang menjadi
bukti kesuksesannya.
Inovasi Selama Pandemi
Di tengah pandemi Covid-19, perusahaan Wayan berhasil melakukan inovasi dengan menghadirkan akad kredit melalui konsep drive thru. Langkah ini tidak hanya menjaga penjualan rumah tetap berjalan, namun juga mematuhi protokol kesehatan
yang dianjurkan pemerintah.
Permintaan Hunian di Bogor
Permintaan hunian di Bogor terus meningkat, mulai dari segmen rumah sederhana hingga menengah atas. Dengan dua segmen yang dimiliki, Wayan berhasil menawarkan hunian dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp400 jutaan hingga
di atas Rp1 miliar.
Pasar Properti Bogor Saat Pandemi
Pasar properti di Bogor selama pandemi hingga kini masih tergolong dinamis. Kualitas hunian yang baik, nyaman, dan lingkungan perumahan yang sehat menjadi faktor utama yang dicari oleh pasar.
Perspektif dari Ahli Properti
Menurut Martin Samuel Hutapea, dari PT Leads Property Services Indonesia, terdapat sekitar 8.500 unit rumah baru yang diluncurkan oleh pengembang di Bogor dalam rentang 2019-2024. Tingkat penjualan rumah tapak mencapai 93-94%
dengan peningkatan harga rata-rata sebesar 10% per tahun.
Potensi Pasar Properti di Sentul
Di kawasan Sentul, tercatat sekitar 3.000 unit rumah baru yang diluncurkan sejak pandemi tahun 2020. Tingkat penjualan di kawasan ini juga cukup tinggi, mencapai 70-90%. Rumah-rumah dengan lebar yang mencapai 12 meter dan
memiliki 3 lantai serta 3-4 kamar menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.