Pengembang FLPP Resah karena Formula Kredit Mandek, Bank Diminta Mencari Solusi Baru

Infrastruktur111 Dilihat

Perkembangan Terkini Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Indonesia

Masalah FLPP dan Dampaknya bagi Pengembang Perumahan

Seiring dengan perkembangan ekonomi dan industri properti di Indonesia, permasalahan terkait penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) menjadi perhatian utama bagi asosiasi pengembang. Lima ketua asosiasi telah mengambil sikap untuk menghadapi kendala tersebut dengan meminta perbankan untuk merumuskan skema baru setara FLPP.

Penyebab dan Dampak Tertahannya Penyaluran FLPP

Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI), Joko Suranto, menyatakan bahwa saat ini pengembang mengalami ketidakjelasan terkait FLPP yang tengah digodok oleh pemerintah. Perubahan skema FLPP yang belum rampung menahan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi, sehingga menghambat usaha pengembang dalam membangun perumahan.

Upaya Pengembang dan Perbankan dalam Menemukan Solusi

Menyikapi kondisi ini, pengembang bersama perbankan berupaya mencari solusi baru yang setara dengan FLPP. Beberapa perbankan telah berkomitmen untuk merumuskan skema atau formula baru yang dapat membantu pengembang dalam memperoleh pembiayaan. Namun, tantangan masih terus dihadapi dalam hal penyaluran kredit dan kepastian pembangunan perumahan.

Skema Baru Setara FLPP yang Diharapkan

Skema baru yang diharapkan harus memiliki collateral atau jaminan yang terjaga dari segi perizinan, legalitas, dan kapasitas. Hal ini akan menjadi produk kredit yang dapat membantu pengembang dalam memperoleh pembiayaan yang diperlukan untuk pembangunan perumahan.

Peran FLPP dalam Program 3 Juta Rumah

FLPP masih menjadi produk yang disukai oleh masyarakat, namun bukan berarti semua pengadaan rumah harus melalui FLPP. Pengembang berharap adanya upaya lain agar tidak terlalu fokus pada pembahasan FLPP, terutama terkait Program 3 Juta Rumah yang sedang digalakkan.

Tantangan dan Harapan dari Pengembang Perumahan

Pengembang perumahan menghadapi tantangan dalam pembangunan rumah akibat tertahannya penyaluran FLPP. Investor dan pengembang berharap adanya keamanan dan perlindungan dari pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan ini. Pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto diharapkan dapat mengatasi ketidakpastian yang dihadapi pengembang.

READ  Target Kuota Pengembang untuk Tahun Depan Capai 220 Ribu Unit: Lumayan Baik

Permintaan Pengembang kepada Pemerintah

Pengembang berharap agar pemerintah segera menyelesaikan permasalahan FLPP untuk mempercepat pembangunan rumah dalam Program 3 Juta Rumah. Ketidakpastian dalam penyaluran kredit menyebabkan penundaan penjualan rumah dan berdampak pada produktivitas pengembang.

Kesimpulan

Perkembangan terkini terkait FLPP menunjukkan adanya tantangan dan hambatan dalam penyaluran pembiayaan perumahan di Indonesia. Pengembang bersama perbankan berupaya mencari solusi baru untuk mengatasi kendala tersebut, namun masih membutuhkan dukungan dan kepastian dari pemerintah. Semoga dengan adanya upaya bersama, penyaluran FLPP dapat segera teratasi dan pembangunan perumahan dapat berjalan lancar sesuai dengan target yang ditetapkan.

Pertanyaan dan Bantuan

Jika Anda memiliki pertanyaan terkait rumah, tanah, atau properti lainnya, tim detikProperti siap membantu menjawab. Anda dapat mengirim pertanyaan melalui link ini.

(dhw/dhw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *