Program 3 Juta Rumah: Penerbitan SBN untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Pendahuluan

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan untuk menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) guna mendukung Program 3 Juta Rumah. Penerbitan SBN ini merupakan bagian dari skema pembiayaan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Peran Komisioner BP Tapera

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyatakan bahwa kehadiran SBN diharapkan dapat meningkatkan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sehingga lebih banyak MBR dapat memanfaatkannya. Heru menegaskan bahwa peningkatan kuota FLPP bisa mencapai 100% dengan adanya SBN.

Realisasi Program

Berdasarkan data BP Tapera, penyaluran rumah subsidi sejak pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah mencapai 40.669 unit hingga Februari 2025. Dari jumlah tersebut, FLPP mencapai 39.285 unit dan program Tapera sebanyak 1.384 unit yang ditujukan untuk ASN.

Tujuan Penerbitan SBN

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menjelaskan bahwa penerbitan SBN bertujuan untuk meningkatkan kemampuan MBR dalam memiliki rumah. Dana yang diperoleh dari SBN akan dialokasikan untuk pembiayaan MBR.

Rencana Penerbitan SBN

Sri Mulyani juga menyatakan bahwa mekanisme modifikasi dari FLPP akan ditingkatkan volumenya. Bank Indonesia juga akan terlibat dalam pendanaan program perumahan melalui pembelian SBN dari pasar sekunder.

Dukungan dari Bank Indonesia

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, siap untuk membeli SBN yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan guna mendukung Program 3 Juta Rumah. Pendanaan dari Bank Indonesia akan digunakan untuk program-program perumahan.

Kesimpulan

Dengan penerbitan SBN dan dukungan dari Bank Indonesia, diharapkan Program 3 Juta Rumah dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat yang besar bagi MBR di Indonesia.