Rapat Menteri PKP Maruarar Sirait dan Pejabat Terkait di Kementerian Keuangan
Pada malam yang cerah di Jakarta, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) bersama dengan Wakil Menteri BUMN Donny Oskaria, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menggelar rapat penting di Kementerian Keuangan. Rapat ini bertujuan untuk membahas pembiayaan Program 3 Juta Rumah yang menjadi fokus utama pemerintah dalam upaya meningkatkan akses perumahan bagi masyarakat.
Dukungan Bank Indonesia dalam Pembiayaan Program 3 Juta Rumah
Perry Warjiyo mengungkapkan dukungan dari Bank Indonesia dalam bentuk insentif likuiditas senilai Rp 80 triliun untuk bank-bank yang menjadi penyalur kredit pemilikan rumah (KPR). Selain itu, Bank Indonesia juga akan membeli Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan untuk mendukung pendanaan Program 3 Juta Rumah.
Sementara itu, Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan bahwa nilai SBN yang telah disepakati memiliki jumlah yang signifikan, namun ia belum dapat mengungkapkan angkanya secara rinci.
Koordinasi Intensif untuk Pembiayaan Terkait Likuiditas
Menteri Sirait mengaku telah melakukan empat kali pertemuan koordinasi dengan Gubernur Bank Indonesia dalam dua minggu terakhir untuk merumuskan pembiayaan terkait likuiditas. Menurutnya, dukungan ini merupakan langkah besar dari Bank Indonesia dan merupakan terobosan penting untuk sektor properti.
Selanjutnya, hasil rapat ini akan dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, Menteri Sirait juga berencana untuk melakukan rapat bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut dalam implementasi Program 3 Juta Rumah.
Langkah-Langkah Fiskal dari Kementerian Keuangan
Menteri Sri Mulyani menyatakan bahwa telah ada berbagai instrumen yang telah disiapkan untuk mendukung program perumahan dari segi fiskal. Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) disalurkan oleh BP Tapera melalui perbankan dengan sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan suku bunga yang rendah.
Selain itu, Kementerian Keuangan juga memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) untuk membantu program perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah.
Peran Bank Indonesia dalam Mendukung Program Perumahan
Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia akan bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan Masyarakat Berpendapatan Rendah (MBR) dalam memiliki rumah. Salah satu langkahnya adalah dengan menerbitkan SBN perumahan yang akan digunakan untuk pembiayaan MBR.
Selain itu, Bank Indonesia juga akan memberikan tambahan insentif likuiditas makroprudensial kepada bank-bank yang menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) sebagai bagian dari upaya mendukung pembangunan dan renovasi 3 juta rumah di Indonesia.
Rapat Lanjutan untuk Mendukung Program Perumahan
Rapat ini merupakan salah satu dari serangkaian pertemuan yang telah dilakukan oleh ketiga kementerian terkait. Selain itu, akan ada rapat lanjutan yang melibatkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membahas dukungan likuiditas dalam pembiayaan program perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Menteri Sirait dan tim teknis yang dipimpin oleh Suahasil Nazara telah menyiapkan langkah-langkah detail untuk mendukung Program 3 Juta Rumah. Perwakilan dari Kementerian BUMN dan PKP juga turut bergabung dalam tim untuk membantu pelaksanaan program ini.
Penutup
Rapat ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan akses perumahan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang berpendapatan rendah. Dukungan dari Bank Indonesia dan langkah-langkah fiskal dari Kementerian Keuangan menjadi landasan kuat dalam mewujudkan Program 3 Juta Rumah sebagai salah satu prioritas utama pemerintah.
Sebagai informasi tambahan, rapat ini juga dihadiri oleh Wamen Keuangan Suahasil Nazara dan Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun, serta beberapa pejabat terkait lainnya. Semua pihak berkomitmen untuk bekerja sama dalam mendukung program perumahan ini demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sumber: detikProperti